Data di atas menunjukkan distribusi publikasi ilmiah berdasarkan jenis publikasi dalam tiga tahun terakhir (TS-2, TS-1, dan TS). Dari data tersebut, terlihat bahwa publikasi terbesar berasal dari kategori jurnal penelitian tidak terakreditasi, dengan total 4.156 publikasi. Jumlah ini didominasi oleh publikasi di tahun TS, yaitu 2.361 publikasi, yang mencerminkan bahwa meskipun jurnal-jurnal ini tidak terakreditasi, mereka tetap menjadi pilihan utama bagi banyak peneliti. Hal ini dapat disebabkan oleh proses penerbitan yang lebih cepat atau persyaratan yang lebih ringan dibandingkan dengan jurnal terakreditasi.
Jurnal penelitian nasional terakreditasi berada di posisi kedua dengan total 1.221 publikasi dalam tiga tahun terakhir. Publikasi di jurnal nasional terakreditasi juga meningkat secara konsisten setiap tahunnya, dengan jumlah tertinggi pada TS, yaitu 547 publikasi. Peningkatan ini menunjukkan bahwa semakin banyak peneliti yang berusaha mempublikasikan hasil penelitiannya di jurnal yang lebih berkualitas dan diakui secara nasional. Ini juga mengindikasikan adanya peningkatan kualitas penelitian di dalam negeri, yang memungkinkan peneliti untuk memenuhi syarat akreditasi nasional.
Di sisi lain, publikasi di jurnal penelitian internasional dan jurnal internasional bereputasi memiliki jumlah yang lebih rendah dibandingkan dengan jurnal nasional. Publikasi di jurnal internasional hanya mencapai 52 judul dalam tiga tahun, sementara jurnal internasional bereputasi mencatat 309 publikasi. Meskipun jumlahnya lebih kecil, kontribusi dari jurnal internasional bereputasi sangat penting karena mencerminkan pengakuan atas kualitas dan relevansi penelitian yang dilakukan oleh peneliti Indonesia di kancah internasional. Ini juga menunjukkan bahwa ada upaya dari beberapa peneliti untuk mempublikasikan hasil penelitiannya di jurnal bereputasi tinggi.
Sementara itu, kategori seminar, baik nasional maupun internasional, juga berkontribusi pada penyebaran hasil penelitian. Seminar internasional mencatat jumlah publikasi yang lebih tinggi dengan 348 publikasi dibandingkan seminar nasional yang hanya mencapai 74 publikasi. Ini menunjukkan bahwa seminar internasional lebih banyak digunakan sebagai platform untuk mempresentasikan hasil penelitian di forum ilmiah global. Namun, menarik untuk dicatat bahwa tidak ada publikasi yang dicatat dari tulisan di media massa nasional maupun internasional. Hal ini bisa menunjukkan bahwa para peneliti lebih memilih jalur formal seperti jurnal dan seminar untuk menyebarkan hasil penelitian mereka dibandingkan dengan media massa.
Universitas
Islam Riau
Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Jalan Kaharuddin Nasution No.113, Marpoyan, Pekanbaru, Riau, Indonesia Kode Pos 28284
Email : [email protected]
WA : 0811-7686-805