Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Universitas Islam Riau

Pengabdian

Data di atas menggambarkan tiga sumber pembiayaan utama untuk penelitian, yakni dari perguruan tinggi atau mandiri, lembaga dalam negeri di luar perguruan tinggi (PT), dan lembaga luar negeri, dengan distribusi yang berbeda dalam tiga tahun terakhir (TS-2, TS-1, dan TS). Pada tahun TS, terlihat bahwa perguruan tinggi atau sumber mandiri menjadi penyumbang terbesar untuk pendanaan penelitian dengan total 306 judul yang didanai. Jumlah ini terus meningkat dari tahun sebelumnya, yaitu 300 judul di TS-1 dan 240 judul di TS-2. Ini menunjukkan bahwa institusi pendidikan tinggi atau sumber dana mandiri memainkan peran dominan dalam mendukung kegiatan penelitian di Indonesia.

Sementara itu, pembiayaan dari lembaga dalam negeri di luar perguruan tinggi terlihat sangat minimal. Pada TS-2, hanya 6 penelitian yang didanai oleh lembaga-lembaga ini, dan angka ini sedikit meningkat menjadi 8 pada TS-1 dan TS. Ketidakmampuan lembaga-lembaga dalam negeri di luar perguruan tinggi untuk memberikan dukungan yang lebih signifikan terhadap penelitian mungkin menunjukkan bahwa masih diperlukan kebijakan atau insentif lebih lanjut dari pemerintah dan sektor swasta untuk memperkuat kontribusi lembaga-lembaga ini dalam membiayai penelitian.

Hal menarik lainnya adalah peningkatan yang signifikan dalam pembiayaan dari lembaga luar negeri. Pada TS-2, lembaga luar negeri hanya mendanai 1 penelitian, namun jumlah ini meningkat tajam menjadi 10 penelitian pada TS-1, dan melonjak drastis menjadi 80 penelitian pada TS. Tren ini mengindikasikan bahwa penelitian di Indonesia semakin mendapatkan perhatian dan dukungan dari lembaga-lembaga internasional. Peningkatan pembiayaan dari luar negeri ini bisa jadi disebabkan oleh peningkatan kualitas penelitian di Indonesia yang semakin diakui oleh komunitas ilmiah global.

Secara keseluruhan, meskipun pembiayaan dari perguruan tinggi atau mandiri masih menjadi andalan utama, peningkatan signifikan dalam pembiayaan dari lembaga luar negeri merupakan perkembangan yang positif bagi ekosistem penelitian di Indonesia. Di sisi lain, lembaga dalam negeri di luar perguruan tinggi masih perlu meningkatkan partisipasi mereka dalam mendanai penelitian untuk memperkuat potensi riset di dalam negeri. Untuk ke depan, peningkatan sinergi antara lembaga-lembaga dalam negeri, baik akademik maupun non-akademik, serta kolaborasi dengan lembaga internasional dapat menjadi kunci untuk memperluas skala dan kualitas penelitian di Indonesia.

Skip to content